Rabu, 16 Maret 2011

muhammad arios

Kalo antum memiliki dasar ilmu agama yang kuat
boleh2 saja membacanya umtuk mengoreksi
penyimpangan dan kesalahannya, tapi kalo kita
masih awam dalam masalah agama lebih baik
meninggalkan untuk membacanya apalagi menjadi
sumber referensi karena yang ada bukan hanya
kita yang terjerumus dalam syubhat mereka tetapi
orang sekitar antum juga yang membaca referensi
antum juga akan terkena syubhat dari mereka.
Takaran kebenaran bukan dilihat dari banyaknya
orang-orang intelek/orang pandai dalam masalah
keduniaan menolak sebuah ajaran, karena sejak
awal munculnya islam pun ditolak oleh para ahli
kitab (dalam hal ini nasrani dan yahudi) yang
notabene tentang Nabi Muhammad shallallahu
'alaihi wasallam sudah tertulis dalam kitab mereka
tetapi mereka menolak kebenaran dan menolak
untuk beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, karena
dalam hati mereka terdapat kesombongan
(menolak kebenaran dan suka meremehkan orang
lain). Yang menjadi tolak ukuran kebenaran adalah
Al-Qur'an, Hadist Nabi yang sesuai dengan
pemahaman para sahabat (sebagai generasi terbaik
dari umat ini). Kalo kita berpatokan kebenaran
berada pada orang-orang intelek, niscaya kita akan
mengikuti orang2 barat yang notabene mereka
lebih intelek dari kita, tapi apa yang kita lihat pada
mereka kebanyakan adalah menolak Islam dan
Atheist.
Untuk membedakan mana yang benar dan salah
kita mesti kembali kepada pemahaman agama
yang benar dari agama ini, karena islam akan
terpecah menjadi 73golongan, masing2 dari
mereka mengaku berdasarkan Al-Qur'an dan
Sunnah, cuma yang jadi masalah adalah
pemahaman mereka tentang Al-qur'an dan sunnah
yang bathil yang tidak sesuai dengan pemahaman
yang benar yang sesuai dengan pemahaman
generasi terbaik umat ini yaitu para sahabat, tabi'in,
tabi'ut-tabi'in dam imam yang empat. Maka itu
pentingnya bagi kita semua untuk belajar ilmu
agama agar tidak tersesat, kalo cuma tidak belajar
masalah keduniaan paling banter kita hanya
terjerumus dalam kemiskinan yang tidak terlalu
lama pada kehidupan dunia ini dibandingkan kita
tidak belajar masalah agama yang akan
menjerumuskan kita kedalam api neraka yang
kekal.
Wallahu a'lam bish-shawab.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar