Senin, 22 Desember 2014

Untuk yang tercinta, Ibunda Ainul Marziah dan Ayahanda Usman AR

#  Tetes jiwa mengalir mengingatmu,
Engkau yg tak pernah lelah melangkahkan Raga.
Demi buah jiwamu,
Demi mimpi terindah untukku.
Engkau rela menembus waktu,
Menghempas lelah dengan keringatmu.
Menabur harap dengan doa dan air matamu.
Lihatlah ananda,
Hanya mampu menuntut lebih,
Hanya mampu mengeluh demi ego dan nafsuku.

Ya Tuhan,
Inikah balasan Hamba untuknya ?
Ampunilah Hamba ya Tuhan,
Izinkanlah hamba kembali memeluk cahayaMu,
Cahaya Kasihnya yang tak lelah muliakan Aku,
Dalam bait jiwanya . . .Aamiin

#  Ibu dan Ayah . . .
Aku tau kalian menyayangiku
Masih terasa bahumu menjadi sandaran kepalaku
Masih terasa tepukanmu dipantatku yang membuatku tertidur
Aku tahu kalian mengasihiku
Masih terngiang suaramu memanggil namaku
Masih terngiang nasehat-nasehatmu
Aku tahu engkau berkorban untukku ibu
Masih kuingat ketika engkau kena minyak panas
Masih kuingat ketika engkau mencuci
Masih kuingat ketika engkau tertidur karena lelah
Masih kuingat ketika engkau mendoakanku

Aku tahu engkau berjuang untukku ayah
Masih kuingat ketika tubuhmu bau oli
Masih kuingat ketika tanganmu berdarah
Masih kuingat ketika engkau pulang membawa buah kesukaanku
Masih kuingat ketika engkau mengajari aku mencintai kakakku
Masih kuingat ketika engkau mengajariku berkerja
Aku tahu kalian sangat lelah sekarang

Sekarang saatnya aku melayani kalian
Sekarang saatnya aku berkorban untuk kalian
Sekarang saatnya aku berkeringat untuk kalian
Sekarang saatnya aku berbakti kepada kalian
Sekarang saatnya dan bukan nanti…..
Ya Allah . . .Ringankan lah langkahku untuk membahagiakan ibu dan ayahku…
Aamiin . . .